Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, TKK Notre Dame Kupang melakukan praktik memasak aneka masakan lokal sebagai perwujudan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini mengusung tema “Aku Cinta Indonesia”.
Kepala TKK Notre Dame, Sr. Maria Fidelia, SND, menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan aneka makanan lokal yang ada di nusantara dan membangun semangat kerja sama dengan orang tua.
“Ini kegiatan P5, dimana topik yang kami ambil adalah macam-macam makanan khas daerah yang disepakati oleh orang tua murid,” ungkap Sr. Fidelia pada Sabtu (28/10/2023) di ruang kerjanya.
“Tujuannya yaitu dalam rangka Hari Sumpah Pemuda, kami mau memperkenalkan kepada anak-anak tentang makanan khas daerah dan menunjukkan bagaimana berkolaborasi dengan orang tua, yang mana orang tua menjadi narasumber sekaligus mendampingi anak-anak untuk masak bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sr. Fidelia mengungkapkan, anak-anak sudah diperkenalkan sejak dini tentang keberagaman makanan, bahan dan proses memasaknya serta belajar sambil bermain.
“Sebenarnya prosesnya sudah dimulai sejak hari Selasa hingga Jumat kemarin, anak-anak sudah diperkenalkan tentang alat dan bahan itu masing-masing sehari, satu jenis makanan,” ungkapnya.
“Dari pengalaman ini, supaya ketika mereka besar nanti, sudah bisa mengenal makanan khas daerah masing-masing dan saling menghargai dalam perbedaan, namun tetap satu. Selain itu mereka begitu antusias terlibat dalam proses memasak dari mempersiapkan bahan sampai pada menyajikan makanan. Dari situ kita tahu bahwa mereka bermain sambil belajar,” terangnya.
Sementara itu, mewakili orang tua-murid di TKK Notre Dame, Yohana F. Bate menuturkan, kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang budaya-budaya yang belum mereka lihat.
“Sekarang sudah jarang anak-anak pergi ke alam dan melihat langsung, seperti hutan bambu. Melalui nasi yang dibakar di dalam bambu, kita mau mengajarkan anak-anak tentang kebiasaan yang terjadi dalam upacara-upacara adat tertentu,” ujar Yohana Bate salah seorang peserta dari kelompok yang memasak Nasi Bambu dari Flores-Bajawa.
“Di dalam Nasi Bambu terdapat bahan-bahan seperti; beras, santan kelapa, bawang putih, sereh dan daun pandan. Ada juga lapisan pelepah pisang sebagai pembungkusnya. Anak-anak begitu antusias bertanya dan mengetahui hal-hal baru,” lanjutnya.
Pantauan media ini, terdapat empat jenis makanan yang dimasak pada kegiatan tersebut yakni Rawon dari Jawa Timur, Kue Putu dari Flores-Lembata, Nasi Bambu dari Flores-Bajawa, dan Jagung Bose dari Pulau Timor. (Yosi Bataona/rf-red-st)