Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Siswa Kelas XII Jurusan Teknika Kapal Niaga (TKN) dan Nautika Kapal Niaga (NKN) SMKN 7 Kupang mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) secara mandiri yang dilaksanakan di sekolah setempat pada Senin – Rabu, 26 – 28 Februari 2024.
Ketua Kompetensi Keahlian (Kakomli) TKN SMKN 7 Kupang, Suprety, S.Pi., menyampaikan, uji tersebut diberikan setelah para siswa selesai menimba pembelajaran di tempat praktiknya.
“Sasarannya adalah siswa kelas XII jurusan NKN yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 6 bulan di dunia usaha ataupun dunia industri, dalam hal ini di perusahaan atau instansi pemerintah di bidang kapal niaga dan pelayaran lainnya,” tandas Suprety selaku guru pendamping UKK tersebut pada Rabu (26/02/2024).
Lebih lanjut, Suprety mengungkapkan, UKK menjadi aspek penting untuk menilai sudah sejauh mana pemahaman, keterampilan dan perkembangan kepribadian para siswa.
“Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, baik secara kognitif/pengetahuan, keterampilan/psikomotorik, maupun sikap dan perilaku siswa,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu penguji dari Dinas Navigasi Tipe A Kelas II Kupang, Kapten Mastin Gomang, S.H., ANT.I., menuturkan, kompetensi yang dibutuhkan oleh para siswa NKN harus sesuai dengan kebutuhan zaman yakni, perawatan kapal, olah gerak kapal dan perencanaan yang baik sebelum berlayar.
“Yang dibutuhkan dunia kerja sekarang ialah seberapa besar tingkat pemahaman anak didik sehubungan dengan pekerjaan yang tersaji di atas kapal,” ujar Kapten Mastin selaku penguji eksternal jurusan NKN, Jumat (01/03/2024) melalui pesan WhatsApp.
“Cara memelihara, merawat dan membersihkan kapal. Kemudian, cara mengolah gerakkan kapal untuk menambatkan atau ke luar dari dermaga. Lalu, dapat merencanakan sebuah pelayaran dengan cermat agar lebih efisien, tepat waktu, dan membutuhkan biaya yang rendah,” terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut Kapten Mastin, siswa diharapkan mampu untuk menggambarkan analisis peta laut, menentukan posisi kapal sesuai dengan peralatan kapal, melayarkan kapal dan mengantisipasi akan adanya bahaya tubrukan.
“Mereka juga diharapkan dapat melukiskan hasil penilikkan pada peta laut. Mereka dapat menentukan posisi kapal dengan menggunakan peralatan di atas kapal baik itu konvensional maupun elektronik. Mereka juga dapat melayarkan kapal dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain dengan aman, cepat, ekonomis, tepat waktu, dan selamat,” ungkapnya.
“Mereka juga dapat memilih tempat berlabu yang baik dengan mempertimbangkan luas area berlabu, pergerakkan arus setempat, ukuran kapal, lamanya berlabu, pergerakan pasang surut, profil dasar laut dan kepadatan lalu lintas laut serta mendeteksi bahaya tubrukan sehingga dapat mengambil tindakan guna menghindarinya,” urainya.
Kapten Mastin juga menyampaikan, para siswa sangat antusias, disiplin dan menjaga situasi agar tetap kondusif, serta menyelesaikan pekerjaannya sesuai waktunya.
“Mereka punya semangat yang tinggi dalam mengentaskan pekerjaannya. Mereka sangat percaya diri dan disiplin, serta dapat menjaga kondisifitas selama ujian sekaligus bisa merampung semuanya tepat pada waktu yang ditentukan,” pungkas Kapten Mastin. (Patris Leu/YSB/rf-red-st)