Gandeng Politekpel Surabaya, SMKN 7 Kupang Gelar Pemeriksaan Mata

0
86
Pemeriksaan kesehatan mata dan Diklat Pemberdayaan Masyarakat - Basic Safety Training (DPM-BST) di SMKN 7 Kupang.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Demi menunjang keterampilan dan kelayakan bagi para pelaut (kemaritiman), SMKN 7 Kupang bekerja sama dengan Politekpel Surabaya menggelar pemeriksaan kesehatan mata. Kegiatan yang juga dipadukan dengan Diklat Pemberdayaan Masyarakat – Basic Safety Training (DPM-BST) tersebut berlangsung pada Rabu – Kamis, 4 – 5 September 2024 di sekolah setempat.

Wakasek Humas SMKN 7 Kupang, Ermynardi Radja Dima, S.Pi., menyampaikan, kesehatan mata adalah faktor penting bagi seorang pelaut untuk mendeteksi tanda-tanda, jalanya kapal, dan keselamatan kapal saat berlayar di laut.

Ermynardi Radja Dima, S.Pi.

“Pemeriksaan mata perlu dilakukan, karena merupakan salah satu persyaratan untuk mengambil sertifikat Diklat bagi pelaut,” ujar Ermy Radja Dima selaku panita kegiatan tersebut, Kamis (05/09/2024).

“Karena bekerja di bidang kemaritiman akan selalu berhubungan dengan warna lampu navigasi sebagai alat pandu jalanya sebuah kapal, komunikasi, dan isyarat bahaya, sehingga pelaut dituntut untuk bisa sehat mata dan tidak buta warna khususnya,” jelasnya.

Lebih lanjut Ermy berharap kegiatan seperti tetap bisa dilakukan setiap tahunnya, sehingga dapat berguna bagi lembaga pendidikan yang bergerak di bidang kemaritiman dan juga bagi masyarakat umum.

Penyambutan tim Politekpel Surabaya oleh Kepala SMKN 7 Kupang.

“Harapannya kegiatan ini tetap bisa dilaksanakan di SMKN 7 Kupang dan kami tetap dipercayakan sebagai wadah pelaksanaan kegiatan ini bagi sekolah-sekolah pelayaran di NTT dan juga bagi masyarakat umum,” pintanya.

Sementara itu, salah satu tim Poltekpel Surabaya, Eko Praino, mengungkapkan, bagi seorang pelaut kesehatan mata itu sangatlah penting terutama tidak boleh buta warna.

“Masalah kesehatan untuk DPM itu ialah buta warna. Karena, untuk pelaut itu syarat utamanya harus tidak boleh buta warna meskipun buta warna itu ada macam-macam, baik itu penuh maupun parsial,” tandas Eko Praino.

Pose bersama tim dari Politekpel Surabaya.

“Untuk penyakit lain, kalau sudah punya sertifikat kerja, itu tergantung masing-masing perusahaan kerja. Mereka punya kualifikasi sendiri. Ada yang pakai tes medical checkup dan ada yang tidak,” urainya.

Diketahui, program ini merupakan program pemerintah yang membantu masyarakat di bidang kemaritiman yang selama ini mengalami kesulitan mengurus sertifikat keterampilan pelaut dikarenakan biaya yang cukup tinggi. Kegiatan ini melibatkan sekolah-sekolah pelayaran dan masyarakat umum. (Yosi Bataona/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini