Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah salah satu pengalaman yang paling berkesan selama saya menempuh pendidikan di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 7 Kupang. Ujian ini menjadi puncak dari proses pembelajaran kami selama tiga tahun, di mana semua yang telah kami pelajari diuji dalam suasana yang sangat mirip dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
Persiapan Awal: Pelatihan Sebelum Ujian
Sebelum mengikuti ujian resmi dI LSP 1 SMK Negeri 1 Kupang, kami mengikutu pelatihan selama sepekan di SMK Negeri 1 Kupang, tempat pelaksanaan ujian. Dalam pelatihan ini, kami benar-benar dibimbing oleh guru-guru TKJ SMK Negeri 1 Kupang. Mereka sangat berpengalaman dengan proses sertifikasi dan standar kompetensi industri.
Peserta pelatihan berjumlah 48 orang siswa kelas XII TKJ dari SMK Negeri 7 Kupang. Kami dibagi menjadi dua skema ujian. Kelompok pertama disebut Junior Support Data berjumlah 30 orang; dan kelompok kedua diberi nama Junior Support Data Center sebanyak 18 orang. Saya termasuk dalam kelompok kedua. Mungkin karena saya pernah ditempatkan di instansi yang banyak menangani perakitan, troubleshooting komputer, dan penanganan data center kecil, serta dinilai cukup teliti selama PKL, maka saya ditempatkan di skema Junior Support Data Center.
Pembagian skema ini berdasarkan dua hal utama, yaitu: pertama, tempat praktik kerja lapangan (PKL) yang pernah kami jalani – apakah kami ditempatkan di lingkungan teknis jaringan, server, atau helpdesk. Dan kedua, nilai dan evaluasi yang kami peroleh selama PKL, termasuk laporan, plus sikap, dan tanggung jawab kami saat berada di dunia industri.
Selama pembekalan, kami diberikan simulasi ujian yang menyerupai situasi sebenarnya. Kami dilatih kembali mengenai: teknik perakitan komputer sesuai standar industri; instalasi sistem operasi Windows dengan metode dan versi terbaru; menginstal aplikasi dasar (microsoft office, antivirus dan browser); dan prosedur perawatan software serta hardware secara lengkap, mulai dari identifikasi masalah, solusi, hingga pelaporan. Pelatihan ini benar-benar sangat membantu meningkatkan pemahaman teknis, dan kami juga belajar bagaimana mengelola waktu, bekerja dengan tekanan, dan berpikir sistematis saat menyelesaikan masalah.
Ujian Dimulai: Antara Gugup dan Harapan
Meskipun sudah dilatih dengan cukup intensif, rasa gugup tetap tidak bisa saya hindari saat hari ujian tiba. Ujian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kupang, sekolah yang memang sudah sering menjadi tempat pelaksanaan LSP di kota Kupang, karena ketersediaan fasilitasnya sangat memadai. Berada di sekolah ini, suasananya cukup asing, dan hal itu ikut menambah ketegangan. Sejak pagi saya sudah merasa sangat gugup. Bahkan teman-teman sampai bercanda bahwa saya adalah “penyebar virus gugup” karena sikap saya yang terlalu panik, tidak bisa duduk tenang. Saya tersenyum mendengarnya, dalam hati saya tahu bahwa mereka tidak sepenuhnya salah. Saya memang merasa sangat tertekan saat itu.
Kendala di Awal: Ujian Kesabaran di Bagian Perakitan
Sesi pertama ujian adalah perakitan komputer. Saya mencoba fokus karena ini adalah bagian penting, dan waktu yang diberikan terbatas. Namun, ujian mental saya benar-benar dimulai saat saya mengalami kendala teknis. Saya menerima sebuah CPU dari panitia yang ternyata memiliki masalah. Satu baut casing sangat keras dan tidak bisa dibuka, meskipun sudah saya coba dengan beberapa alat, lalu saya mulai menyadari masalah lain lagi yaitu CD-Drive-nya terpasang terbalik dan tidak bisa dibuka. Disitulah saya mulai panik-sepaniknya.
Saat itulah saya merasa waktu seakan berjalan sangat cepat. Teman-teman lain sudah mulai menyusun komponen, sementara saya masih berkutat dengan casing yang belum bisa dibuka sempurna. “Jangan panik, tetap berpikir jernih,” guru-guru menguatkan. Akhirnya saya berhasil menyelesaikan bagian perakitan tersebut meski terlewat beberapa menit yang berujung pada kemungkinan nilai dikurangkan. Saya tidak cepat menyadari sejak awal bahwa CPU yang saya dapat bermasalah. Saya baru menyadari dan memberitahukan kepada panitia saat pertengahan perakitan.
Instalasi dan Perawatan Sistem: Kembali ke Zona Nyaman
Setelah sesi perakitan, saya melanjutkan ke bagian instalasi sistem operasi Windows, yang merupakan bagian penting dalam skema Junior Support Data Center. Pada bagian ini, kami tidak hanya ditugaskan untuk menginstal Windows saja, tetapi juga harus melanjutkan dengan menginstal aplikasi-aplikasi pendukung yang biasa digunakan dalam lingkungan kerja. Setelah Windows berhasil diinstal dan berjalan dengan baik, kami diwajibkan untuk menginstal beberapa software penting, yaitu: Microsoft Office sebagai aplikasi produktivitas utama; Antivirus untuk perlindungan sistem dari ancaman keamanan; dan browser (seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox) untuk kebutuhan akses internet dan troubleshooting berbasis web.
Seluruh proses ini harus dilakukan secara berurutan dan tepat, mulai dari konfigurasi, aktivasi (jika diperlukan), hingga pengujian fungsi dasar dari masing-masing aplikasi. Kami juga harus memastikan semua software berjalan normal, tidak crash, dan kompatibel dengan sistem operasi yang baru saja diinstal. Proses ini membutuhkan ketelitian dan kecepatan, karena waktu ujian terbatas. Karena sudah familiar dengan aplikasi-aplikasi ini dan terbiasa menginstalnya baik di sekolah maupun saat PKL, saya bisa menyelesaikan bagian ini dengan lancar.
Sesi terakhir adalah perawatan software dan hardware, yang mencakup kegiatan seperti scanning antivirus, pengecekan sistem, membersihkan registry, serta pemeliharaan perangkat keras seperti pembersihan fisik dan pengecekan kabel. Aktivitas ini saya bisa menyelesaikannya dengan lancar.
Harapan Setelah Ujian
UKK LSP ini bukan sekadar ujian keterampilan teknis, tetapi juga ujian mental dan karakter. Saya belajar bagaimana tetap tenang dalam situasi sulit, bagaimana meminta bantuan dengan sopan, dan bagaimana menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab meskipun awalnya sempat tertinggal. Saya menyadari bahwa pengalaman tidak bisa digantikan oleh teori saja.
Pengalaman ini telah menjadi titik penting dalam hidup saya. Saya tidak hanya belajar tentang komputer, tapi juga belajar tentang tanggung jawab, ketahanan mental, kerja sama, dan kejujuran dalam bekerja. Saya percaya, ini semua adalah modal utama saya dalam menapaki masa depan di dunia kerja yang sesungguhnya.
Penulis: Mikhael Novanto Ukat, Alumnus SMKN 7 Kupang Tahun 2025, Jurusan TKJ
Editor: Patrisius Leu, S.Fil./rf-red-st