TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Guna menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didiknya, SMP Negeri 1 Amanuban Selatan, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengan Selatan (TTS) menggelar lomba cerita rakyat dan turnamen voli antarkelas.
Kepala SMP Negeri 1 Amanuban Selatan, Benyamin Solle, S.Pd., M.Pd., yang ditemui di ruang kerjanya Rabu (8/6/2022), kepada media ini menyampaikan bahwa lomba cerita rakyat antarkelas tersebut berdasarkan hasil evaluasi dari nilai Asesmen Nasional melalui AKM yang digelar beberapa waktu lalu.
“Ternyata hasil dari AKM tersebut menunjukkan kompetensi peserta didik terkait dengan kemampuan literasi itu masih jauh dari yang diharapkan. Karena itu melalui kegiatan ini kami terus berupaya guna meningkatkan kemampuan para peserta didik dalam hal berliterasi dari segala aspek,” ungkapnya.
Benyamin juga menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana usai para peserta didik mengikuti semua rangkaian penilaian akhir tahun (PAT) pada tahun ini. Karena itu kegiatan ini juga sebagai wujud refleksi dari hasil proses pembelajaran di kelas selama ini.
“Kegiatan lomba cerita rakyat yang dilaksanakan selama dua hari tersebut mempunyai dampak yang sangat positif karena antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan ini sangat banyak. Momen ini juga dimanfaatkan oleh para tenaga pendidik yang ada untuk menggali setiap potensi yang dimiliki oleh para peserta didik melalui judul-judul buku yang para peserta didik pernah baca, bukan sekadar membaca tetapi minimal mereka memahami apa yang telah dibaca sehingga membantu para peserta didik untuk bernalar,” urainya.
Sementara itu Ketua Panitia Kegiatan, Agnes Besi, S.Pd., pada kesempatan itu menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menumbuhkembangkan minat membaca dari para peserta didik yang ada. Selain itu juga mengembangkan bakat dan minat peserta didik di bidang olahraga yaitu melalui turnamen voli.

“Selain itu juga bertujuan untuk pembentukkn karakter karena dalam cerita rakyat tersebut ada tokoh yang antagonis dan juga protagonis. Karena itu sesuatu hal yang mereka bisa maknai dalam penokohan yang ada dalam cerita rakyat tersebut sehingga para peserta didik juga bisa membedakan hal yang baik maupun hal yang buruk, sehingga dengan adanya lomba ini diharapkan agar para peserta didik yang ada mampu untuk meniru hal-hal positif dari setiap cerita rakyat yang ada,” jelasnya.
Peserta yang terlibat dalam perlombaan tersebut yakni kelas VII sebanyak 7 rombongan belajar dan kelas VIII sebanyak 8 rombongan belajar. Dalam lomba cerita rakyat tersebut ada dua bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
“Saya berharap kegiatan yang positif ini dapat berlanjut terus minimal di setiap akhir semester,” pungkasnya. (Lenzho Asbanu/ rf-red-st)