Festival Sastra Umbu Landu Paranggi 2024: Sastra dan Seni Bagian Penting Pembangunan Manusia

0
189
Pose bersama usai acara pembukaan Festival Sastra Umbu Landu Paranggi Tahun 2024, tanggal 13 Mei 2024 di Kananggar, Sumba Timur.

Sumba Timur, SEKOLAHTIMUR.COM – Umbu Landu Paranggi adalah penyair kelahiran Kananggar, Sumba Timur, NTT, 10 Agustus 1943 yang diakui sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah perkembangan sastra di Indonesia dengan julukan “Presiden Malioboro”. Di Yogyakarta dan di Bali ia menunjukkan dedikasi dan konsistensinya dalam menciptakan atmosfer bersastra khususnya di kalangan generasi muda. Hal ini dijalani hingga akhir hidupnya, 6 April 2021 di Denpasar Bali.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa Umbu Landu Paranggi di bidang sastra dan sebagai bagian dari upaya menumbuhkan nilai-nilai sastra dalam diri generasi muda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT melalui Bidang Kebudayaan dalam kobalorasi dengan Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (YASPENSI) menyelenggarakan kegiatan Festival Sastra Umbu Landu Paranggi Tahun 2024. Kegiatan ini didukung oleh sejumlah pihak terkait yakni Balai Pelestarian Kebudayaan NTT, Kantor Bahasa NTT, Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Korwas dan Pengawas serta MKKS SMA/SMK/SLB se-daratan Sumba, RSIA Dedari Kupang, Bank NTT Cabang Waingapu, dan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.

Dok. Panitia

Adapun Festival Sastra Umbu Landu Paranggi merupakan bagian dari program Pengembangan Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dengan Sub-Kegiatan Peningkatan Apresiasi Siswa Terhadap Bahasa dan Sastra Daerah. Kegiatan ini berlangsung di dua tempat yakni tanggal 13 – 14 Mei 2024 di SMAN 1 Paberwai, Kananggar, dan tanggal 15 – 16 di Gedung Nasional Waingapu, Sumba Timur.

Sastra dan Seni Bagian Penting Pembangunan Manusia

Dalam sambutan tertulis Pj. Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, S.H., MDC., yang dibacakan oleh Sekda Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu, S.H., M.Si., saat acara pembukaan, dikatakan, perayaan yang akbar ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas kontibusinya bagi pembangunan di bidang seni dan sastra.

Sekda Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu, S.H., M.Si.

“Ini bukan seremonial biasa. Kegiatan ini diniatkan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan kontribusi positif penyair Indonesia kelahiran Sumba Timur, bapak Umbu Landu Paranggi, dalam dunia sastra dan seni serta pembangunan manusia Indonesia secara luas,” ungkap Umbu Ngadu Ndamu saat membuka kegiatan tersebut, Senin (13/05/2024) di SMKN 1 Paberiwai, Kananggar, Sumba Timur.

Untuk mencapai generasi visi Indonesia Emas 2045, lanjutnya, sastra dan seni menjadi salah satu bagian penting dari pembangunan manusia yang harus hidup dan tertanam.

“Pembangunan manusia menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan sebuah bangsa. Kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu prasyarat utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dalam konteks inilah, karya-karya baik di bidang sastra dan seni yang ditanamkan oleh Umbu Landu Paranggi patut diapresiasi dan dihidupi oleh kita sekalian,” tambahnya.

Penyerahan buku “Metiyem; Pisungsung Adiluhung untuk Umbu Landu Paranggi” oleh Umbu Andang (putra Umbu Landu Paranggi) kepada Kadis PK NTT.

Lebih lanjut, Umbu Ngadu Ndamu mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan ruang yang diberikan pemerintah untuk pengembangan sastra dan seni sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan serta menumbuhkan nilai-nilai karakter.

“Pemerintah pusat melalui sejumlah kebijakan strategis, sesungguhnya telah memberi ruang bagi terselenggaranya berbagai upaya pengembangan sastra dan seni, sebagai bagian utuh dari penguatan literasi, peningkatan kualitas pendidikan, dan pembangunan manusia secara menyeluruh,” ujarnya.

“Ada Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang mengatur tentang literasi sebagai sebuah gerakan bersama. Ada juga Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter, yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai tiga komponen utama dalam proses penumbuhan nilai-nilai karakter,” terangnya.

Nilai-Nilai Sastra dan Kebudayaan

Sementara itu, Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., menuturkan, di dalam sastra dan kebudayaan terkandung nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman hidup sehari-hari.

Penandatanganan Prasasti Puisi Umbu Landu Paranggi di SMAN 1 Paberiwai oleh Kadis PK NTT.

“Kata sastra itu biasanya hanya berkenaan dengan kelompok-kelompok seni tertentu atau mungkin juga banyak dari kita yang merasa asing. Tetapi, sesungguhnya di dalam warisan-warisan sastra dan budaya kita ini, bisa ditemukan begitu banyak nilai-nilai yang dianut dan menjadi pegangan hidup leluhur kita yang harus terus diwariskan dalam hidup setiap hari karena di situ ada kepribadian kita,” jelas Ambros Kodo.

Sosok Umbu Landu Paranggi, lanjut Ambros Kodo, sangat layak untuk dihargai. Karya-karya dan semangatnya telah memberikan sumbangsih besar bagi dunia pendidikan dan kebudayaan di Indonesia melalui jalan sastra dan seni.

“Semasa hidupnya, Bapak Umbu telah memainkan peran penting dalam pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan melalui jalur sastra dan seni, baik ketika di Yogyakarta maupun ketika di Bali. Dengan tekun dan setia, Bapak Umbu mengasuh ruang sastra pada media cetak pada masa itu. Bapak Umbu juga berkeliling ke sekolah-sekolah, komunitas, bahkan ke pelosok-pelosok desa dalam kegiatan-kegiatan sastra dan seni,” urainya.

Pentas Seni dan Budaya di Gedung Nasional Waingapu.

Ambros Kodo manyampaikan, dari Umbu Landu Paranggi kita belajar bahwa sastra dan seni harus hidup di dalam diri setiap orang. Oleh karena itu, sastra dan seni bukan jalan bagi seseorang untuk menjadi besar, tetapi membuat seseorang benar-benar menjadi manusia.

“Bapak Umbu tidak bermaksud mencetak barisan penyair. Bapak Umbu hanya menitipkan pesan bahwa jiwa sastra dan seni harus dimiliki oleh siapapun, kapan, dan di mana pun ia berada,” pintanya.

“Bapak Umbu meyakini, sastra dan seni adalah bagian utuh dan penting dari proses menjadi manusia. Dan dari tangan dingin Bapak Umbu, lahir begitu banyak pribadi dengan ragam profesi, termasuk nama-nama besar seperti Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan penyanyi legendaris Indonesia, Ebiet G. Ade,” ujarnya.

Sejumlah Kegiatan

Untuk diketahui, Festival Sastra Umbu Landu Paranggi Tahun 2024 diwarnai dengan aneka kegiatan yakni, lomba cipta dan baca puisi, lomba musikalisasi puisi, pentas seni dan budaya, pawai (karnaval) budaya, dan pemutaran film dokumenter Umbu Landu Paranggi, pengobatan gratis dan pasar murah oleh Pemkab Sumba Timur.

Pose bersama usai pengumuman dan penyerahan hadiah pemenang lomba.

Selain itu juga digelar workshop dan talkshow sastra, peresmian aula Umbu Landu Paranggi SMAN 2 Waingapu dan penandatanganan Prasasti Puisi Umbu Landu Paranggi SMAN 1 Paberiwai oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, serta pemberian 1000 tablet penambah darah bagi para peserta didik. Pemberian tablet ini merupakan kolaborasi panitia bersama Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Sumba Timur. (Yosi Bataona/rf-red-st)

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini