Dr. Marselus Robot: Esai Itu Karya Sastra

0
77
Dr. Marselus Robot, M.Si., ketika tampil sebagai narasumber dalam Workshop Esai BGP NTT pada tanggal 23 - 26 November 2023 lalu. (Foto: Yosi Bataona/SekolahTimur.com)

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Akademisi dan penulis dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr. Marselus Robot, M.Si., menyampaikan, esai itu termasuk dalam sebuah karya sastra, karena memiliki basis dalam imajinasi.

“Menurut saya, esai itu mau tulis apa saja dengan pendekatan sastrawi, karena dia berbasis imajinasi dan bukan berbasis rujukan. Kalaupun ada rujukan harus sedikit mungkin,” ujarnya saat diwawancarai media ini, Minggu (24/12/2023) di kediamannya.

“Esai itu salah satu bentuk karya sastra yang disajikan dalam prosa lirik atau dalam bentuk esai, yang ramah, gaung dan memang tetap berbasis imajinasi,” tandasnya.

Dr. Marselus Robot adalah penulis buku kumpulan esai “Kejahatan Sunyi Merindumu Itu Luka” yang dinobatkan sebagai salah satu nomine kategori Esai Sastra dalam Penghargaan Kemendikbudristek Tahun 2023. Ia menuturkan, karya-karya dalam buku tersebut menjadi dasar baginya untuk berimajinasi dan melahirkan pemikiran baru bagi pembaca.

“Memang di buku itu statusnya, saya menganalisis sejumlah puisi, cerpen dan novel dari penyair-penyair muda NTT. Sebetulnya karya-karya itu hanya menjadi basis imajinasi dan sumber inspirasi saya dalam menulis esai sastra serta melahirkan sesuatu yang sangat baru bagi pembaca, termasuk bagi mereka yang menulis,” jelasnya.

Diksi yang Ketat dan Estetik

Sama halnya dengan karyanya yang lain  yakni”Ringkasan Kegelisahan Sosial”, jelas Marsel Robot, ia selalu menggunakan pendekatan imajinatif-dialektika dan menyampaikannya dengan kata-kata yang estetik serta lebih hidup.

“Tulisan saya yang lain tentang fenomena-fenomena sosial di NTT, entah itu pendidikan, kesehatan dan politik, tetapi pendekatan saya itu imajinatif yang selalu melihat dialektika. Kemudian cara atau modus ungkapnya tidak saintifik, tetapi lebih sastrawi dan estetik dalam penggunaan katanya serta menghidupkan,” urainya.

Pakar Bahasa Undana Kupang itu mengungkapkan, pilihan kata adalah bagian penting yang menjadi fokus perhatiannya, sebab dalam menulis esai, pembaca harus menikmati tulisan yang dibaca dan mengambil makna yang terkandung di dalamnya serta membedakannya dari tulisan yang lain.

“Kata itu sebetulnya punya pilihan yang sangat ketat dalam sebuah esai. Sama juga dengan puisi, cerpen dan novel, jadi teknik kita dalam bertutur itu dengan kata-kata yang selektif. Kenapa? Karena alat ucap yang paling representatif dan generik itu adalah kata,” terangnya.

“Makanya kadangkala saya menulis berulang-ulang hanya karena kepentingan kata-kata itu. Supaya kata-kata itu menjadi sebuah magic dan tidak boleh terlalu performatif, sehingga orang tidak terbebani. Saya menulis esai dengan dua kepentingan yakni, memberikan kesegaran, lalu menikmati itu, dan mendapatkan makna dari itu. Kemudian saya mengolahnya dengan modus diksi yang mana dapat berjumpa dengan rasa dan pikiran orang,” tambahnya.

Menulis Esai, Menulis Surat Cinta

Tidak hanya itu, Marsel Robot juga mengutarakan, menulislah seumpama menulis surat cinta yang mampu mengekspresikan seluruh diri kita di atas sebuah kertas dan diikuti dengan keinginan yang kuat agar tulisan itu sampai kepada pembacanya.

“Bila objeknya seperti menulis surat cinta, pasti ada dorongan untuk menyelesaikannya agar surat itu sampai kepada orang yang kita cintai. yang paling penting dalam menulis seperti menulis surat cinta itu adalah apa yang kita pikirkan dan rasakan, dilegokan secara total di atas kertas serta sosok kita akan tampil begitu sempurna di hadapannya melalui kata-kata itu,” ungkapnya.

Marsel Robot menyarankan, agar menjadi seorang penulis yang baik itu, kita harus sadar bahwa kita tidak tahu apa-apa. Oleh karena itu, kita akan memiliki keinginan yang besar untuk terus membaca.

“Menulis adalah soal kualitas berpikir kita. Orang hanya bisa menulis apabila pundi-pundi kosakatanya penuh di dalam rak-rak pikirannya, kalau tidak dia akan mengalami kesulitan. karena itu, hukumnya untuk jadi penulis yang hebat, harus menjadi orang yang goblok permanen. Jadi dia harus terus membaca,” pesannya.

Marsel Robot mengharapkan agar menjadikan aktivitas membaca sebagai kebutuhan dasar, sehingga kita dapat memperoleh wawasan berpikir yang luas dan memperkaya perbendaharaan kosakata kita.

“Jangan pernah berhenti membaca, itu dulu. Membaca harus diterima sebagai kebutuhan. Membaca diterima sebagai matahari yang kita butuhkan dan embun yang menyegarkan. Dengan membaca kita dapat melakukan apa saja terutama di dalam hal tulis-menulis itu,” pintanya.

“Dengan membaca kita mendapat dua hal yakni; pertama, kita mendapatkan pengetahuan dari informasi yang kita baca itu dan kedua,  dapat memperbanyak kosakata kita. Dengan demikian waktu kita menulis, kita tidak mengalami defisit atau kekurangan kata-kata,” pungkasnya.

Penulis yang Menginspirasi

Widyabahasa Ahli Muda Kantor Bahasa Provinsi NTT, Christina Weking, S.S., M.Hum., menyampaikan, Dr. Marsel Robot merupakan seorang penulis hebat yang mampu menginspirasi banyak orang dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

“Beliau sosok yang luar biasa. Tulisannya banyak menginspirasi menginspirasi pembaca, termasuk saya dan mengasa kepekaannya terhadap realitas, baik itu dalam aspek pendidikan maupun kebudayaan,” ungkap Christina Weking kepada media ini, Kamis (28/12/2023) via WhatsApp.

Bahasa yang ringan dan mudah dipahami, lanjut Christina, menggambarkan pilihan kata atau diksi yang tepat dan kuat untuk mewakili setiap makna yang mau disampaikan oleh penulis.

“Dari segi kebahasaan, tulisan beliau bergaya sastra dengan sajian ilmiah yang memukau, dikarenakan diksi yang terseleksi dengan bijak sehingga membuat pembaca tidak cepat bosan, menarik dan ingin terus membaca serta dapat memahami isinya dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu wartawan dan pemimpin redaksi SekolahTimur.com, Robertus Fahik, S.Fil., M.Si., mengatakan, dengan masuk dalam nonime buku esai di tingkat nasional, Dr. Marsel Robot membuktikan bahwa kreativitas dan prestasi mampu menembus ruang dan waktu. Ia berharap agar pencapaian Dr. Marsel Robot dapat membuka ruang bagi masyarakat terutama generasi muda untuk mengembangkan potensi diri khususnya potensi menulis.

“Pencapaian Pak Marsel di tingkat nasional ini perlu diwartakan ke masyarakat terutama teman-teman generasi muda untuk bisa belajar dari beliau. Sebagai media dengan segmen pendidikan, kita mendukung penuh lahirnya setiap penulis-penulis NTT yang mau berkontribusi bagi pembangunan daerah ini melalui dunia menulis dan literasi secara luas,” ungkapnya. (Yohanes Sangario Bataona)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini