SMAS Katolik Sint Carolus Kupang Gelar Ujian KTI

0
111
Kepala SMAS Katolik Sint Carolus Kupang, Dukul Martinus, S.Pd.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – SMAS Katolik Sint Carolus Kupang menggelar ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi siswa kelas XII. Ujian tersebut berlangsung pada Kamis – Sabtu, 18 – 20 April 2024 di sekolah setempat.

Kepala SMAS Katolik Sint Carolus Kupang, Dukul Martinus, S.Pd., menyampaikan, ujian KTI tidak hanya menjadi kesempatan bagi siswa untuk melatih diri dan sebagai persiapan untuk menuju Perguruan Tinggi.

“Ini tahun ke-3 kami melaksanakan uji KTI. Kami juga mendapat dukungan dan persetujuan dari dinas, sehingga ujian ini menjadi Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan tidak ada ujian tertulis,” ujar Dukul Martinus kepada media ini, Sabtu (20/04/2024) di ruang kerjanya.

Peserta Ujian KTI.

“Ini menjadi momen yang bagus untuk melatih anak-anak dalam persiapan mereka menuju ke Perguruan Tinggi, sehingga KTI ini tidak asing bagi mereka. Mereka sudah dibimbing dari bulan Januari oleh para guru, yakni di mulai dari penentuan judul sampai penulisannya,” terangnya.

Sementara itu, siswi kelas XII IPA SMAS Katolik Sint Carolus Kupang, Lusiyane S. Tunabenany, menuturkan, penulisan KTI membutuhkan persiapan yang matang, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

“Ini pertama kalinya bagi saya. Awalnya saya sedikit bingung dan gugup, namun akhirnya saya sangat senang karena bisa mempresentasikan karya saya ini dengan baik,” ungkap Lusiyane.

Lebih lanjut, menurut penulis KTI dengan judul “Telaah Romantic Relationship Terhadap Peserta Didik” ini, banyak peserta didik yang menghabiskan waktunya untuk membangun hubungan romantis yang pada akhirnya memberikan dampak kurang baik, padahal ada banyak hal positif yang bisa dibentuk dari relasi ini.

Pose bersama peserta Ujian KTI dan guru pendamping.

“Alasannya, karena banyak peserta didik menghabiskan banyak waktu dan energi dengan mengelola hubungan romantis. Jadi ini yang membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian ini,” ujarnya.

“Padahal, masih banyak hal yang bisa dibuat untuk mengelola hubungan romantisme itu yakni dengan hal-hal yang positif, seperti menulis, mengembangkan bakat dan berkesenian,” tambah Lusiyane.

Ia berharap karya tulisnya dapat memberikan pengaruh bagi peserta didik dalam mengelola hubungan romantisme, baik itu aspek akademik maupun interaksi sosialnya.

“Tulisan ini dapat membantu peserta didik untuk memberikan wawasan yang berharga mengenai hubungan romantisme yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk dampaknya terhadap kesejahteraannya, perilaku akademik dan interaksi sosial,” harapnya.

Informasi yang dihimpun media ini, peserta uji KTI berjumlah 61 peserta didik. Masing-masing guru bertanggung jawab mendampingi 5 – 7 peserta didik. (Yosi Bataona/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini